Rabu, 15 Juli 2015

Budak Sherly,

Namaku Sherly, sudah beberapa bulan ini hidupku menjadi budak Ratu Susheela dan selama itu pulalah seluruh hidupku hanya untuk Ratu Susheela, bahkan untuk menunjukkan penghormatan pengabdianku kepada Ratu Susheela, setiap hari berkali kali aku selalu bersujud mencium jemari kaki kiri ataupun telapak kaki Ratu Susheela, kubasuh selalu kedua kakinya dan kuminum air bekas cucuian kakinya,setiap hari tanpa merasa lelah aku menjadi pelayan Ratu Susheela tanpa diberi upah, hanya diberi minum air bekas cucian kakinya dan beberapa roti tawar, nasi putih dan kuah sayur itu sudah lebih dari cukup, tidak hanya siang dan malam aku harus menjadi pelayan Ratu Susheela, aku pun setiap hari selalu menerima tamparan, dan cambukkan puluhan kali dari Ratu Susheela dan cambukkan yang kuterima bukan hanya karena aku bersalah saja, meskipun tidak bersalah aku sering menerima tamparan dan cambukan dari Ratu Susheela untuk menunjukkan kekuasaannya kepadaku, tetapi walaupun begitu aku sangat menyintai dan menghormatinya melebihi siapapun, bila Ratu Susheela mencambuk dan menamparku, aku hanya bisa bersujud mencium kaki Ratu Susheela meminta ampun, kuhirupnya dalam-dalam jemari kakinya yang harum....

Kejadian saat hujan abu gunung Raung, Ratu Susheela menyuruhku membersihkan salah satu rumahnya, seharian aku membersihkan, menyapu dan mengepel, sesaat setelah itu Ratu Susheela datang, sebenarnya sudah sangan bersih teras rumah kusapu, tapi abu gunung Raung cepat sekali mengotori teras rumah, alangkah marahnya Ratu Susheela melihat teras rumahnya masih berdebu, aku sangat takut sekali, aku langsung bersujud mencium kaki Ratu Susheela sambil meminta ampun tetapi Ratu Susheela sama sekali tdak mengampuninnya, dijejakkan kakinya ketubuhku dan mulailah lecutan cambuk puluhan kali mendarat dipunggungku sakit sekali rasanya, aku hanya bisa merintih dan mengerang kesakitan, tak henti-hentinya kuciumi kaki Ratu Susheela meminta ampun, bahkan tidak hanya dicambuk, kedua pipiku dengan sekuat tenaga ditamparinya berkali-kali, puas menghukumku Ratu Susheela duduk disalah satu kursi, meskipun tubuhku terasa sakit kubasuh kedua kaki Ratu Susheela, dan kuminum air bekas cucian kakinya sebagai bentuk permintaan ampunku....
SHERLY

Namaku Sherly, sudah tiga bulan ini menjadi budak Ratu Susheela, selama itu pulalah aku hanya mendapat jatah minum air bekas cucian kaki Ratu Susheela, itupun harus dibagi dengan budak-budak yang lain, makananpun dibatasi, tidak hanya itu, dalam bekerja aku hampir tidak pernah bisa istirahat karena Ratu Susheela memberi batas hasil terendah kerja para budaknya, bila tidak bisa memenuhui target biasanya Ratu Susheela menghukum para budaknya.

Aku dipekerjakan disalah satu perkebunan tembakau, mulai pagi hingga sore jika tidak memenuhi target bisa sampai malam aku bekerja, dan kami para budak tidak digaji sama sekali, semua upah kami langsung masuk Ratu Susheela, sebelum bekerja pagi hari aku dan para budak yang lain berkumpul diruang kosong, didalamnya hanya ada sebuah kursi jati, ditempat itulah Ratu Susheela duduk menemui para budaknya, bila kami semua sudah berkumpul Ratu Susheela memasuki ruangan, semua para budak saat itu harus dalam keadaan bersujud memberi hormat sampai Ratu Susheela duduk dikursi singgasananya, setelah itu beberapa budak mengambil roti dan diletakkan didepan kaki Ratu Susheela untuk dinjak dan dilangkahi, barulah kai para budak bisa memakan roti tersebut, setelah itu salah seorang budak mengambil air hangat dalam baskom dan membasuh kedua kaki Ratu Susheela, air bekas cucian kaki Ratu Susheela itulah sebagai beka minum untuk kami bekerja....

Selama bekerja beberapa kali Ratu Susheela mendatangi kami,